Asamdan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari - hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan.
Natriumbenzoat dengan rumus kimia C6H5COONa merupakan garam atau ester dari asam benzoat yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar natrium benzoat pada teh kemasan, saos tomat dan kecap berbagai merk yang beredar di Kabupaten Bandung dengan menggunakan titrasi asam basa. Titrasi asam
IdentifikasiLarutan Asam, Basa, dan Garam Menggunakan Kertas Lakmus Tujuan Mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam menggunakan kertas lakmus Alat dan Bahan 1. Gelas plastik/gelas kimia 2. Pelat tetes 3. Pipet tetes 4. Kertas lakmus 5. Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti cuka, air aki, teh, sabun, kapur,
Istilahasam (acid) berasal dari bahasa Latih acentum yang berarti cuka. Seperti yang diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Asam. Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan.
LAPORANPRAKTIKUM IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM DAN BASA Mata kuliah : Kimia Dasar I Dosen Pengampu : Kartimi, M.Pd Disusun oleh : Reiza Fitri Yulia Nim : 14121610722 Kelas/semester : IPA-Biologi B/1 Asisten Praktikum : 1. Dewi Fortuna R 2.
Asamdan basa dapat bereaksi menghasilkan air dan senyawa ionic garam, reaksi tersebut disebut dengan reaksi netralisasi. Misalnya reaksi asam sulfat (H2SO4) dan kalium hidroksida (KOH) yang menghasilkan air dan senyawa ionic garam kalium sulfat (K2SO4). Baca juga: Asam Traumalin: Fungsi dan Perannya
. Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya? Apakah cuka tersebut tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam? Mari kita pelajari bersama. Pengertian Asam Kata “asam” berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia, asam merupakan suatu zat yang dalam pelarut air dapan menghasilkan ion hidrogen H+. Senyawa asam banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain iu, senyawa asam juga dapat ditemukan dalam lambung, yaitu asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Beberapa senyawa asam asam sitrat contohnya jeruk, asam tartat contohnya anggur, asam malat contohnya apel, asam klorida contohnya lambung, asam nitrat pupuk tanaman. Teori Asam Svante August Arrhenius Svante August Arrhenius 19 Februari 1859—2 Oktober 1927 ialah seorang ilmuwan Swedia yang merupakan salah satu penggagas kimia fisik. Ia mendapat Penghargaan Nobel dalam Kimia atas karyanya mengenai ionisasi pada tahun 1903. Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ionnya, dan kekuatan asam dalam larutan aqua tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya. Asam yang sering diwakili dengan rumus umum HA secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton ion H+ kepada zat lain yang disebut basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat ditemukan dalam cuka dan asam sulfat digunakan dalam baterai atau aki mobil. Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut Rasa masam ketika dilarutkan dalam air. Sentuhan asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat. Kereaktifan asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. Hantaran listrik asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit. Asam-asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita? Mari kita cermati tabel berikut Tabel Beberapa asam yang dikenal Nama Asam Rumus Kimia Terdapat dalam Asam Assetat CH2COOH Larutan Cuka Asam Askorbat C6H8O6 Jeruk, tomat, sayuran Asam Sitrat C6H8O7 Jeruk Asam Borat H3BO3 Larutan pencuci mata Asam Karbonat H2CO3 Minuman berkarbonasi Asam Klorida HCℓ Asam lambung Asam Nitrat HNO3 Pupuk, peledak TNT Asam Fosfat H3PO4 Deterjen, pupuk Asam Tartrat C4H6O6 Anggur Asam Malat C4H6O5 Apel Asam Formiat HCOOH Sengatan lebah Asam Laktat C3H6O3 Keju Asam Benzoat Asam Sulfat Asam Brominda Asam Sianida C6H5COOH H2SO4 HBr HCN Bahan pengawet makanan Aki mobil Indikator terjadinya suatu reaksi kimia Umbi-umbian, misalnya gadung Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan,yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia. gambar Jeruk purut dan keju sebagai contoh dari asam Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran. Asam sitrat yang konsentrasi tinggi, mencapai 8% bobot kering, terdapat pada jeruk lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut.Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Penggunaan Asam Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” pickling. Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin. Asam Lemah dan Asam Kuat adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi sebagai berikut Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta keasaman, Ka Semakin besar nilai Ka, maka semakin banyak pembentukan H+, sehingga pH larutan semakin kecil. Nilai Ka asam lemah berkisar antara dan Asam dengan Ka dibawah merupakan asam yang lebih lemah daripada air, sehingga bersifat basa. Sedangkan asam dengan Ka diatas adalah asam kuat yang hampir terdisosiasi dengan sempurna saat dilarutkan dalam air. Sebagian besar asam adalah asam lemah. Asam-asam organik adalah anggota terbesar dari asam lemah. Asam lemah terdapat di rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat dalam jeruk. Ciri-Ciri Asam Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri asam, terdiri atas Dalam larutan akan terjadi reaksi ionisasi melepas ion H+ Pada asam kuat, ionisasi, terjadi sempurna, sedangkan pada asam lemah, hanya sebagian. Korosif, yaitu dapat merusak logam membuat warna merah pada kertas lakmus Biasanya mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H hidrogen Kesetimbangan Asam Dalam larutan asam lemah menurut bronsted-lowry terdapat kesetimbangan HA + H2O ⇔ H3O+ + A– Kesetimbangan ini terjadi dalam larutan encer sehingga konsentrasi pelarut H2O Sangay besar dibandingkan zat terlarut. Dengan kata lain, konsentrasi air dapat di anggap constan, maka Supaya lebih praktis H3O+ dituliskan H+ Ka disebut konstanta kesetmbangan asam. Kemampuan asam terionisasi dalam air tidak sama, ada yang besar, sedang dan kecil sekali. Kemampuan itu di nyatakan dengan derajat ionisasi Nilai lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu 1>>0. Dan ada hubungannya dengan Ka Konstanta kesetimbangan beberapa asam pada 25 C Nama Rumus Ka Asam Klorida Asam Perklorat Asam Bromida Asam Iodida HCL HCLO4 HBr HI 1,0 x 10 1,0 x 10 1,0 x 10 1,0 x 10 Pengertian Basa Secara kimia, basa merupakan senyawa yang menghasilkan ion hidroksida OH- ketika larut dalam pelarut air. Adanya gugus OH- inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat-sifat khas sebagai suatu basa. Teori Basa Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida NaOH dan kostik postas untuk kalium hidroksida KOH. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Tahukah kamu, basa apa yang ada di sekitar kita? Mari kita cermati tabel berikut ini. Tabel Beberapa basa yang dikenal Nama Basa Rumus Kimia Terdapat dalam Aluminium hidroksida AℓOH3 Deodoran, obat maag Kalsium hidroksida CaOH2 Plester Magnesium hidroksida MgOH2 Obat pencaharantacid Natrium hidroksida NaOH Sabun, pembersih saluran air Sifat Basa Ion hidroksida mempunyai muatan negatif makanya dikasih tanda minus - disebelah atas belakang OH. Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut Rasa pahit jika dilarutkan dalam air hanya untuk basa lemah Sentuhan terasa licin seperti sabun bila disentuh hanya untuk basa lemah Bersifat kaustik dapat merusak jaringan kulit/iritasi Hantaran listrik dapat menghantarkan listrik merupakan larutan elektrolit Derajat keasaman pH lebih besar dari 7 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat Dapat mengemulsi minyak Jenis-Jenis Basa Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu Basa Kuat yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure pembentuk basa tersebut. Contoh basa kuat Litium hidroksida LiOH Natrium hidroksida NaOH Kalium hidroksida KOH Kalsium hidroksida CaOH2 Stronsium hidroksida SrOH2 Rubidium hidroksida RbOH Barium hidroksida BaOH2 Magnesium hidroksida MgOH2 Basa Lemah yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida. Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, 0 < α < 1. Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya seperti halnya basa kuat. Berikut ini contoh basa lemah gas amoniak NH3 besi hidroksida FeOH2 Hydroksilamine NH2OH Aluminium hidroksida AlOH3 Ammonia hydroksida NH4OH Metilamin hydroxide CH3NH3OH Etilamin hydroxide C2H5NH3OH Kekuatan basa Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan OH- dalam larutan dan konsentrasi basa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, senyawa basa dibagi menjadi dua basa kuat dan basa lemah. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, maka kekuatan akan bertambah. Basa kuat bersifat korosif, sehingga peru berhati-hati dalam mengunakan zat tersebut. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida NaOH, kalium hidroksida KOH, kalsium hidroksida CaOH2sedangkan amonia NH3 termasuk basa lemah. Peranan Basa dalam kehidupan Senyawa basa banyak digunakan dalam rumah tangga maupun di industri. Senyawa basa dapat digunakan sebagai pembersih. Pemmbersih alat-alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau lantai mengandung amonia yang daoat membersihkan debu. Kesetimbangan Basa Basa yang larut banyak atau basa kuat, yaitu hidroksida alkali LiOH, NaOH, KOH dan RbOH dan sebagian hidroksida alkali tanah yaitu BaOH2. dan C aOH2. dalam air, basa dapat terion sempurna NaOHs → Na+ + OH– -1 Basa menurut Bronsted-Lowry hádala senyawa yang dapat menerima proton dari asam atau pelarut. Basa ini umumnya merupakan basa lemah dan membentuk kesetimbangan dalam air. Kesetimbangan basa lemah terjadi dalam larutan encer, maka konsentrasi air dapat dianggap basa lemah adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen, karena mempunyai pasangan electrón bebas untuk mengikat proton, dengan Kb relatif kecil. 3 contoh Konstanta kesetimbangan beberapa basa pada 25 C. Nama Penginonan Kb Amonia Metilamin piridin NH3 + H2O ⇔ NH4 + OH– CH3NH2+H2O ⇔ CH3NH3+ + OH– C5H5N + H2O ⇔ C5H5NH+ + OH– 1,8 x 10 4,2 x 10 1,7 x 10 Ion OH- dari NaOH menggeser kesetimbangan air kekiri sehingga [OH–] yang berasal dari air lebih kecil dari 10 dan dapat diabaikan. Dalam larutan terdapat [OH–] = cb Ciri-Ciri Basa Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri basa, terdiri atas Dalam larutan akan terjadi ionisasi melepaskan ion OH- Pada basa kuat, terjadi ionisasi sempurna, sedangkan pada basa lemah, hanya terjadi sebagian saja Relatif tidak korosif terhadap logam Membuat warna biru pada kertas lakmus. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diakhiri dengan OH dan dibaca hidroksida. Pengertian Garam Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dengan basa. Selain itu, garam juga dapat terbentuk dari reaksi antara logam dengan asam kuat encer. Asam + Basa → Garam + air NO NAMA GARAM TERKANDUNG DALAM 1. Natrium klorida Penyedap masakan 2. Amonium klorida Pasta pada baterai 3. Kalium karbonat Bahan sabun dan kaca 4. Kalium nitrat Bahan pupuk tanaman Ciri-Ciri Garam Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri garam, terdiri atas Biasanya terjadi dari reaksi antara asam dan basa Bersifat asam jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah Bersifat basa jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat Bersifat netral jika terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau asam lemah dan basa lemah. Identifikasi Asam, Basa dan Garam Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam , basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan. 1. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna 2. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Indikator Alami Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Indikator Asam Basa Indikator asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam-basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam-basa kedalam larutan tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut Indikator asam – basa Warna yang dihasilkan Larutan asam Larutan basa Fenolftalein Bening Merah muda Metil oranye Merah Kuning Bromotimol biru Kuning Biru Metil ungu Ungu Hijau Bromokresol ungu Kuning Ungu Fenol merah Kuning Merah Timolftalien Bening Biru Metil oranye Merah Kuning Trayek Perubahan Warna Indikator Asam Basa Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator tersebut. Indikator Perubahan Warna dengan Meningkatnya pH Rentang pH Asam Pikrat Tidak berwarna – kuning 0,1 – 0,8 Tanol Biru Kuning 0,2 – 2,8 2,6 – Dinitro Feno Tidak berwarna – Kuning Merah 2,0 – 4,0 Metil Kuning Kuning 2,9 – 4,0 Brompenol Biru Kuning – Biru 3,0 – 4,6 Metil Orange Merah – Kuning 3,7 – 4,4 Bromkesol Hijau Kuning – Biru 3,8 – 5,4 Nietyl Merah Merah – Kuning 4,2 – 6,8 Litmus Merah – Biru 5,0 – 8,0 Metil Ungu Ungu – Hijau 4,8 – 5,4 P. Nitropenol Tidak berwarna – Kuning 5,6 – 7,6 Bromkesol Ungu Kuning – Ungu 5,2 – 6,8 Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6 Netral Merah Merah – Kuning 6,8 – 8,0 Kenol Merah Kuning – Biru 6,8 – 8,4 p-a-Noftalfttalein Kuning – Biru 7,0 – 9,0 Tinolftalein Tidak berwarna – Biru kuning 9,3 – 10,6 Alizarin Kuning R Violet 10,1 – 12,0 Fenolfttalein Tidak berwarna -Merah 8,0 – 9,6 Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat H2SO4 merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat H3PO4 digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai. Asam nitrat HNO3 banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida HCl adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia. Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca OH2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat, sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat. Demikianlah pembahasan mengenai Asam, Basa dan Garam – Pengertian, Teori, Ciri, Sifat, Identifikasi dan Indikator semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses Sifat Fisika Dan Kimia Bakteri Gram Positif dan Negatif
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI ASAM BASA DAN GARAM DOSEN PENGAMPU MAX REVOLTA JOHN RUNTUWENE DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 1. Ni Nyoman Sri Widya Astuti 221011050009 2. Friski Koday 221011050017 3. Aldy Febrian 221011050041 4. Auralia A Regina 221011050103 5. Ismiatul Nur Afifah Mabiang 221011050125 6. Yehezkiel Junior Putra Damogalad 221011050163 7. Rinda Kasih Dame 221011050165 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2022
Ketika makan buah jeruk, tentu ada sedikit atau mendominasi rasa masam dari buah jeruk. Rasa masam yang terdapat pada buah jeruk dikarenakan jeruk bersifat asam. Pernahkah Anda memperhatikan kaki atau tangan tukang batu yang setiap hari bekerja mencampur semen dan kapur. Kulit tangan atau kaki mereka tampak pecah-pecah karena selalu bersinggungan dengan kapur yang bersifat basa. Kulit yang tampak pecah- pecah akibat bersinggungan dengan kapur menunjukkan sifat basa senyawa kapur. Ada beberapa macam sifat larutan asam dan basa. Sifat-sifat tersebut diuraikan sebagai berikut. Asam Larutan asam mempunyai sifat-sifat seperti berikut. Berasa masam Rasa asam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik dicicipi. Jadi, uji ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. Ingat, uji ini tidakboleh diterapkan pada bahan-bahan kimia di laboratorium! Korosif Sifat ini dapat merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat asam apabila mengenai jaringan tubuh mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif hanya dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya. Hal ini disebabkan oleh adanya ion hidrogen H+. Semakin kuat jenis asamnya, semakin mudah terurai membentuk ion hidrogen H+ sehingga semakin bersifat korosif. Dalam air terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah Bereaksi dengan logam Reaksi antara asam dengan logam menghasilkan . garam dan gas H2. Bereaksi dengan karbonat Reaksi antara asam dengan karbonat menghasilkan garam, air, dan gas C02. Bereaksi dengan basa Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Bereaksi dengan basa Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Basa Larutan basa mempunyai sifat-sifat seperti berikut. Berasa pahit Rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. Sabun dibuat dari basa kuat NaOH dengan minyak. Jika mengenai kulit akan terasa licin Kulit dapat larut dalam basa kuat. Hal ini dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau detergen. Setelah direndam kulit tangan akan berkerutdan licin. Bersifat kaustik Senyawa basa dapat merusak kulit atau bersifat kaustik. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru Dalam air terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air Bereaksi dengan garam menghasilkan garam dan basa Identifikasi Asam-Basa Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan antara lain kertas lakmus, indikator alami, larutan indikator buatan, dan indikator dalam bentuk alat. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Kertas Lakmus Identifikasi asam-basa dengan menggunakan kertas lakmus dapat dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Alami Indikator alami dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Indikator ini dibuat dengan cara,mengekstrak umbi, buah, atau bunga. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Larutan Indikator Buatan Indikator buatan dapat menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa melalui perubahan warna. Perubahan tersebut menunjukkan kisaran pH larutan yang diuji. Jadi, indikator buatan lebih akurat daripada indikator alami karena mampu menunjukkan kisaran pH. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Alat Indikator Indikator dalam bentuk alat berupa pH-meter dan kertas indikator universal. pH-meter merupakan alat untuk mengukur pH secara tepat. Caranya, dengan mencelupkan elektrode pH- meter ke dalam larutan yang diuji, maka akan diketahui harga pH larutan pada layar pH-meter. Oleh karena itu, penggunaan pH-meter sangat praktis. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Mengkaji Dan Mengidentifikasi Sifat Larutan Asam dan Basa. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Teori – Teori dan Konsep Asma Basa Menurut Para Ahli Dan Penjelasan Contoh Soal Kimia Dan Pembahasan Terlengkap Tentang Reaksi Kesetimbangan Jenis Jenis Hubungan Kuantitatif Antara Pereaksi dan Hasil Reaksi Reaksi Kesetimbangan Kimia Dalam Industri Dan Kehidupan Sehari-hari Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Pengertian Reaksi Kimia, Kesetimbangan Kimia, dan Tetapan Kesetimbangan Berbagai Cara Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID PJQgUF4juDPAgHIy8tJlJu1emN2OkuYzy_xhCdH07UlZCviO1Ox4AA==
Di artikel Kimia kelas 11 ini, kita akan belajar mengenai macam-macam indikator asam basa dan cara menggunakannya. Yuk, baca sampai habis! — Teman-teman, di artikel sebelumnya, kamu sudah mengenal apa itu zat asam-basa dan cara membedakannya, ya. Senyawa asam akan mengandung ion H+. Contohnya buah-buahan kaya vitamin C, cuka, minuman bersoda, dsb. Sementara itu, senyawa basa mengandung ion OH–. Contohnya sabun, baterai alkalin, pupuk, dsb. Lalu, kamu sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ternyata, ada caranya, nih, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Di artikel ini, kita akan bahas apa yang dimaksud dengan indikator asam basa, cara mencarinya, hingga contohnya. Bagi kamu yang ingin memahami materi ini lebih lanjut, yuk kita pelajari bersama! Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan zat asam dan basa. Dengan indikator ini, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam, basa, atau netral. Indikator asam basa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, berikut penjelasannya! Macam-Macam Indikator Asam Basa Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat 4 macam indikator asam basa, yaitu indikator alami, indikator universal, kertas lakmus, dan pH meter. 1. Indikator Alami Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, atau daun-daun berwarna. Sebenarnya, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya. Jadi, hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa. Nah, contoh spesifik indikator alami, antara lain kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium. Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan. Kemudian, lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa. Berikut contoh perubahan warna pada indikator alami saat ditetesi larutan asam dan basa. Baca Juga Penjelasan Titrasi Asam Basa, Kurva, Langkah, dan Contoh Perhitungannya 2. Indikator Universal Berbeda dengan indikator alami, indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator yang menunjukkan pH power of hydrogen suatu larutan, berdasarkan perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14. Nah, pH itu adalah derajat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH 7. Menggunakan indikator universal, kita juga dapat membagi kategori larutan menjadi asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat, dan netral. Oke, sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal, ya. Kamu bisa lihat pada tabel ya, ada warna kuning, merah, hijau, dan biru. Untuk warna kuning sampai merah, menunjukkan larutan asam. Kemudian, warna biru sampai biru tua, dan ungu, itu menunjukkan larutan basa. Sedangkan warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat netral. Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan. Kertas atau larutan ini akan mengandung timol biru, metil merah, bromotimul biru, dan fenolftalein. Berdasarkan kandungan indikator yang digunakan, begini perubahan warnanya Kertas Kertas lakmus Sumber Kertas yang digunakan pada indikator universal merupakan kertas serap berbentuk strip. Tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah, cara menggunakannya itu mudah banget! Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indikator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa. Larutan Larutan indikator Sumber Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga. Sedangkan, jika pH-nya lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tabel di atas, ya. 3. Kertas Lakmus Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan kertas lakmus, ya. Umumnya, kertas lakmus sering digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakan kertas lakmus juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencelupkan kertas lakmus pada larutan yang ingin diuji. Kertas lakmus akan berubah menjadi merah, jika bersifat asam. Sebaliknya, kertas lakmus akan berubah menjadi biru, jika larutan bersifat basa. Baca Juga Benarkah Larutan Penyangga Bisa Menstabilkan pH? 4. pH meter Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter adalah alat elektronik yang lebih modern untuk mengukur pH suatu cairan secara cepat. pH meter memiliki sensor elektroda kaca khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambar pH meter seperti di bawah ini! Ilustrasi pH meter saat bekerja Sumber Cara menggunakan pH meter adalah dengan mencelupkan ke dalam larutan yang akan diuji. Selanjutnya, pada pH meter, akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca glass electrode dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Gambar pH meter Sumber Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat bulb. Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl 0,1 mol/dm³. Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Bagian-bagian dalam pH meter Sumber Nah, itulah penjelasan mengenai macam-macam indikator asam basa. Sekarang, kamu sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa dan cara menggunakannya? Untuk menentukan sifat asam basa suatu larutan, kamu bisa menggunakan salah satu dari keempatnya. Atau kalau kamu penasaran, bisa coba dengan menggunakan keempat indikator sekaligus yang sudah dijelaskan di atas. Terus, kalau kamu masih bingung, kamu juga bisa nih belajar melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana, kamu bisa belajar bareng kakak Master Teacher yang akan menjelaskan materi lebih gampang dengan bantuan animasi!
College Loan Consolidation Friday, January 30th, 2015 - Kelas VII Identifikasi asam, basa, dan garam dapat dilakukan dengan mnggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator Identifikasi Asam, Basa, dan Garam Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan. Identifikasi dengan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Buatan Indikator buatan sering disebut indikator universal. Indikator universal berupa kertas yang mengandung bahan tertentu. Indikator ini dapat berubah warna tertentu sesuai tingkat keasaman atau kebasaan zat. Perubahan warna terjadi ketika indikator dicelupkan ke dalam asam atau basa. Indikator universal dapat digunakan untuk menentukan asam, basa, atau garam, sekaligus nilai pH-nya. Cara menentukan pH dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang diuji. Perubahan warna pada kertas indikator universal dicocokkan dengan kertas warna pada kemasan. Warna indikator menyatakan nilai pH. Indikator-indikator di atas hanya menunjukkan perubahan warna tanpa menunjukkan harga pH tingkat keasaman atau kebasaan yang tepat. Jadi, harga pH hanya perkiraan sesuai trayek pH-nya. Oleh karena itu, sekarang ini digunakan pH-meter. pH-meter yaitu alat yang dapat menunjukkan pH suatu zat secara langsung. Alat ini lebih akurat dan mudah daripada menggunakan indikator lainnya. pH-meter menggunakan elektroda yang dihubungkan dengan skala pH-meter seperti gambar berikut. pH-meter dapat digunakan untuk mengukur pH tanah, air sungai, dan berbagai jenis larutan. pH menyatakan ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Zat yang bersifat asam mempunyai pH kurang dari 7. Semakin kuat tingkat keasaman zat, nilai pH-nya semakin rendah. Zat dengan pH = 1 mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Zat dengan pH = 7 dikatakan mempunyai pH netral. pH netral berarti tidak bersifat asam maupun basa, contohnya air murni. Sebaliknya, zat yang bersifat basa mempunyai pH di atas 7. Semakin kuat tingkat kebasaan suatu zat, nilai pH-nya semakin tinggi. Zat dengan pH = 14 bersifat sangat basa, misalnya natrium hidroksida NaOH. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami Percobaan yang telah kita lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa indikator-indikator yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi asam, basa dan garam yaitu indikator dengan kertas lamus indikator buatan dan indikator alami. Dari indikator tersebut diatas secara sederhana kita dapat melihat perubahan warna yang ada, sehingga kita dapat melakukan identifikasi asam, basa dan garam.
identifikasi asam basa dan garam